"Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?"
Ulangan 4:7
Sebuah perjalanan panjang terbesar dari sebuah bangsa yang
dicatat sejarah dunia adalah Perjalanan bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian
(Kanaan)! Semua tahu bahwa perjalanan itu melalui proses yang sangat panjang,
melalui pengembaraan di padang gurun hampir selama 40 tahun. Pahit, getir, suka
dan duka perjalanan telah dirasakan dan dialami oleh generasi pertama yang mengalami secara langsung bagaimana mereka keluar dari perbudakan di Mesir.
Dan sebagian besar dari mereka (generasi tua) telah
meninggal di padang gurun. Adapun generasi berikutnya dalah generasi baru yang
tidak mengalami peristiwa-peristiwa itu secara langsung. Sangat perlu bagi
mereka mengerti dan memahami betapa hebat dan dahsyatnya Tuhan yang menyertai
bangsa Israel. Karena itulah Tuhan kembali mengutus Musa untuk mengadakan misi
pengajaran bagi generasi baru dengan mengulang kembali ajaran-ajaran dan hukum-hukumNya bagi generasi baru.
Mengapa Musa perlu menulis ulang pada kitab Ulangan
ini? Karena generasi pertama yang keluar dari Mesir hampir habis meninggal di
padang gurun dan kini generasi kedua yang akan masuk ke Tanah Perjanjian,
sehingga banyak dari mereka tidak tahu asal usul peraturan dan hukum Tuhan yang
diberikan untuk dilakukan. Contoh ayat nas di atas: Musa menegaskan bahwa tidak ada allah lain
seperti Allah bangsa Israel yang begitu dekat dan mengasihi mereka. Musa juga
mengingatkan bahwa antara bangsa Israel dan Tuhan ada ikatan perjanjian(ayat
20). Musa mendorong mereka untuk memperbarui komitmen mereka dalam memenuhi
kewajibannya kepada Tuhan.
Kunci kemenangan bangsa Israel adalah ketaatan, di mana
pada saat itulah Tuhan akan menyatakan kuasa dan mujizatNya ke tengah-tengah
mereka. Ini penting, terutama bagi Yosua yang hendak menerima tongkat estafet
kepemimpinan dari Musa, yang pasti akan mengalami tekanan yang luar biasa
karena pengalaman yang dimikinya tidak sebanding dengan Musa.